Bagi kalangan santri, Pesantren Buntet
terkenal sebagai salah satu pesantren tua tidak hanya di Cirebon tetapi
juga di Jawa. Banyak ulama nasional yang lahir dari pesantren ini.
Selain itu, pesantren ini juga mengembangkan dua ajaran thariqoh yakni
Tijaniyah dan Syathariyah. Namun sedikit sekali yang mengetahui bahwa
di Buntet terdapat Masjid tua yang bangunannya mirip dengan Masjid
Kanoman yang ada di sebelah barat Alun-alon Kraton Kanoman Cirebon.
Pesantren Buntet berada disebelah timur kota Cirebon, sekitar 8 KM. dari arah Barat letaknya tidak jauh dari pintu Tol Kanci.
Pondok
Buntet Pesantren didirikan sekitar tahun 1758 M oleh Mbah Muqoyyim.
Beliau termasuk keluarga kesultanan Cirebon akan tetapi beliau tidak
bertempat tinggal di keraton karena kegigihannya tidak mau bekerjasama
dengan pemerintah Belanda. Pada awalnya Pondok Buntet Pesantren
berlokasi di dekat dawuhan Sela kira-kira satu kilo meter di sebelah
barat lokasi yang ada sekarang, yaitu tepatnya di Blok Sida Bagus Dusun
II Desa Buntet. Kondisi fisik bangunan pondok pada awalnya sangat
sederhana yang berupa panggung bilik bambu beratapkan ilalang berukuran
kira-kira 8×12 m.
Setelah perlawanan Mbah Muqoyyim dikatahui oleh pemerintah kolonial Belanda, kemudian
lokasi tersebut dibakar oleh Belanda. Mbah Muqoyyim berhasil
menyelamatkan diri dan terus menyebarkan dan mengembangkan Islam. Beliau
memindahkan Pondok Buntet Pesantren ke lokasi seperti sekarang ini, di
samping itu beliau mengembangkan dakwah dengan berpindah-pindah lokasi
di antaranya petilasan atau bekas-bekas jejak beliau ada di desa Tuk
(Karang Sembung), Pesawahan (Lemah Abang), Desa Beji Pemalang di Jawa
Tengah dan daerah lainnya. Setelah mbah Muqoyyim wafat pesantren Buntet
dipangku oleh menantu cucu beliau yang juga murid beliau yaitu KH.
Muta’ad (1785-1842 M), putra kesultanan Cirebon yang pernah menjadi
penghulu karisedenan Cirebon.
Berdasarkan sejarah berdirinya Pesantren
Buntet (1758 M), maka masjid Buntet juga dibanguan pada waktu yang sama
yaitu akhir Abad ke-18 M. bentuk bangunan Masjid Buntet mirip dengan
Masjid Kanoman. Lantai agak tinggi dari permukaan tanah. bagian ruang
utama tetap dipertahankan sebagaimana aslinya. Tiang-tiang utamanya juga
masih belum berubah. Sebuah mimbar sederhana berada di bagian sisi kiri
mihrab. Pada bagian atas pengimaman (mihrab) motifnya mirip dengan yang
ada di Masjid Kanoman Cirebon. [Hakiem Syukrie]
http://sejarah.kompasiana.com/2012/01/03/masjid-buntet-cirebon-abad-kexviii/
http://sejarah.kompasiana.com/2012/01/03/masjid-buntet-cirebon-abad-kexviii/
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
BalasHapussedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau